Pada akhir kompetisi, Amerika Serikat keluar sebagai juara umum di olimpiade ke-30 ini.

Setelah menarungkan lebih dari 10.000 atlet dari
204 negara dalam kurun tiga pekan, Olimpiade London 2012 tuntas sudah.
Pesta akbar olahraga ini ditutup dengan meriah melalui pagelaran di
Olympic Stadium, Minggu (12/8).
Selain dijejali artis British pop yang menjadi ikon Inggris, acara
penutupan diisi penyerahan bendera Olimpiade dari tangan Wali Kota
London Boris Johnson ke pangkuan Eduardo Paes. Terakhir disebut
merupakan Wali Kota Rio de Janiero, Brasil, kota di mana berikutnya
Olimpiade 2016 diselenggarakan.
Sebelum bendera berpindah, Olimpiade 2012 lebih dulu menggores tinta
emas dalam hal pemecahan rekor. Di antaranya berasal dari perenang
Michael Phelps. Phelps mencetak rekor sebagai atlet peserta olimpiade
terhebat sepanjang masa, dengan raihan total 22 medali yang terdiri atas
18 medali emas, 2 perak, 2 perunggu, sepanjang tiga kali olimpiade:
Athena 2004, Beijing 2008, London 2012.
Tak ada yang menyalahkan jika kemudian ia tersenyum puas di tepi
kolam renang Aqutics Center, London, 4 Agustus lalu. Perenang kelahiran
Baltimore, Maryland, Amerika Serikat itu mengungguli catatan rekor
sebelumnya, 18 medali dari pesenam Rusia Larissa Latynia
yang sempat
bertahan selama empat puluh delapan tahun.

Selain pencapaian Phelps yang fantastik, sederetan lain sejarah baru
tercipta pada Olimpiade London 2012 ini. Pun IOC (International Olympic
Committee) sendiri merasa senang dengan hasil tahun ini karena terjadi
banyak pemecahan rekor gemilang, di berbagai cabang terutama atletik dan
gimnastik.
Williams bersaudara, Venus dan Serena, mengukir sejarah dalam tenis
dengan merebut empat emas. Mereka menjadi duo petenis pertama yang
memenangi empat medali emas Olimpiade. Selain itu Venus dan Serena juga
bergabung dengan petenis Spanyol, Conchita Martinez, yang memenangi
medali perak pada 1992 dan 2004, dan medali perunggu pada 1996, sebagai
petenis yang memenangi medali di tiga kali olimpiade berbeda.
Di cabang bulu tangkis, China tak tertandingi. Negara ini berhasil
menyapu bersih seluruh gelar. Emas untuk tunggal putra diraih Lin Dan,
untuk tunggal putri oleh Li Xuerui. Sementara ganda putra Cai Yun/Fu
Haifeng, ganda putri Tian Qing/Zhao Yunlei, dan ganda campuran Zhang
Nan/Zhao Yunlei meraih emas pula.
Pertandingan sepak bola secara tak terduga menghadirkan dua wakil
dari Asia di semifinal, Jepang dan Korea Selatan —walau akhirnya mereka
sama-sama tidak melangkah ke final. Emas akhirnya diboyong oleh
Meksiko. Bagi tim sepak bola Meksiko, ini merupakan emas pertama yang
diraih di ajang olimpiade setelah mereka mengandaskan Brasil 2-1 di
Stadion Wembley.
Trio pebalap Inggris Dani King, Laura Trott, serta Joanna Rowsel berhasil memecahkan rekor dunia di nomor tim pursuit
3 kilometer. Mereka berhasil menyelesaikan balapan dalam 3 menit 14,051
detik; jauh lebih cepat daripada rekor sebelumnya dengan 3 menit 15,729
detik.
Atlet Rusia Sergey Kirdyapkin meraih medali emas jalan cepat 50
kilometer putra dan juga menorehkan rekor olimpiade, 3 jam 35 menit 59
detik.
Rekor baru maraton dipecahkan oleh pelari putri Tiki Gelana, atlet 24
tahun asal Etiopia, lewat catatan waktu 2 jam 23,07 menit. Gelana
berhak atas emas Olimpiade yang baru kali ini didapatkan Ethiopia dari
nomor maraton dalam kurun 16 terakhir. Ini adalah juga emas kedua
Etiopia yang seluruhnya didapat dari cabang atletik setelah Tirunesh
Debaba meraihnya pada nomor 10.000 meter putri.

Tidak lupa tentu pelari cepat (sprinter) asal Jamaika Usain
Bolt yang berjulukan "Si Halilintar", merajai panggung sprint. Ia
menjadi satu-satunya atlet dalam sejarah olimpiade yang mampu juara
dalam kedua nomor sprint, 100 meter dan 200 meter, ditambah lagi emas
dari estafet 4x100 meter.
Meski hanya di nomor 100 meter Bolt mempertajam rekor waktu Olimpiade
yang ia pahat penuh sensasi dalam Olimpiade Beijing 2008, Bolt
merupakan sprinter yang meraih double hattrick atau dua kali berturut-turut mempertahankan gelarnya.
Pelari asal Kenya, David Lekuta Rudisha, memecahkan rekor dunia pada
nomor lari 800 meter. Ia finis dalam 1 menit 40,91 detik. Rudisha, yang
menjadi juara Olimpiade pertama yang mampu memecahkan rekor dunia 800
meter pertama sejak Cuban Alberto melakukannya pada Olimpiade 1976,
mengaku selalu memikirkan ayahnya untuk menang.
Sang ayah ialah Daniel Rudisha yang pernah mendapat medali perak pada nomor lari 4x400 meter putra pada Olimpiade 1968.
Stephen Kiprotich memberikan medali emas pertama bagi negaranya
justru di penghujung Olimpiade. Pelari maraton asal Uganda ini memenangi
medali emas maraton putra yang berlangsung pada hari Minggu, 12
Agustus.
Kemenangan Kiprotich berarti amat besar. Ia membawa Uganda masuk
dalam daftar nama negara peraih medali di Olimpiade kali ini, sejak
terakhir tercatat meraih emas tahun 1972. Dengan satu emas yang
disumbangkan Kiprotich maka Uganda berada sampai ke peringkat 50 dalam
daftar negara peraih medali Olimpiade London.
Pada akhir kompetisi, Amerika Serikat keluar sebagai juara umum. AS
mengungguli China yang selama berhari-hari ada di puncak klasemen.
AS meraup total 104 medali: 46 medali emas, 29 perak, dan 29
perunggu. Sedangkan China yang mendapatkan posisi kedua, perolehannya 38
medali emas, 27 perak, dan 22 perunggu, atau total 87 medali. Posisi
ketiga ditempati tuan rumah Inggris Raya yang mengumpulkan sebanyak 29
medali emas, 17 perak, dan 19 perunggu.
Bagi tuan rumah rupanya ini hasil yang sangat menggembirakan. Sebab jumlah medali pada Olimpiade 2012 terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan Inggris di dalam Olimpiade.
SOURCE : National Geographic Indonesia
No comments:
Post a Comment