Hari Ayah biasa dirayakan pada minggu ketiga di bulan Juni dan ditetapkan sebagai hari libur di beberapa negara.

Hari Ayah memang tidak sepopuler Hari Ibu.
Sebagai bentuk sebuah penghormatan kepada sosok Ayah akan peran dan
tanggung jawabnya dalam rumah tangga, maka muncul ide untuk memperingati
Hari Ayah.
Hari Ayah biasa dirayakan pada minggu ketiga di bulan Juni dan
ditetapkan sebagai hari libur di beberapa negara. Hari Ayah pertama kali
dirayakan pada 102 tahun yang lalu. Asal mula perayaan Hari Ayah
terilhami kisah Smart Dood, seorang anak perempuan warga Spokane,
Washington, Amerika Serikat, setelah mendengarkan khotbah pada Hari Ibu
pada tahun 1909. Smart Dodd merupakan salah satu dari enam anak yang
dibesarkan oleh ayahnya seorang diri karena ibunya telah meninggal
dunia.
Untuk menghormati jerih payah dan perjuangan ayahnya maka Smart Dood
memiliki gagasan dan mendorong gereja-gereja lokal untuk memperingati
Hari Ayah. Di Amerika Serikat, pada tahun 1972 semasa Presiden Richard
Nixon, Hari Ayah resmi dijadikan hari libur.
Dosen psikologi dari University of Massachusetts di Amherst, Nicole
Gilbert Cote, yang meneliti fenomena Hari Ayah menjelaskan, setelah 40
tahun kemudian ternyata para Ayah lebih menikmati liburan di hari mereka
ketimbang para ibu dengan Hari Ibu.
Salah satu alasannya yakni bahwa para ibu berharap saat merayakan Hari Ibu, mereka akan terbebas dari tugas-tugas yang bersifat stereotype
seorang ibu seperti memasak dan membersihkan rumah. Sayangnya hal ini
tidak pernah terjadi saat para Ibu merayakan hari besar mereka.
Namun, menurut survei yang dilakukan pada 350 ayah untuk mengukur sikap mereka terhadap perayaan hari Ayah, ternyata stereotype
lama tersebut tidak berlaku sepenuhnya saat ini. Para pria
mengungkapkan bahwa mereka lebih berperan dalam merawat anak,
membersihkan rumah, dan memasak. Sementara mereka juga bertanggung jawab
dalam hal otomotif, rumah tangga, dan pemeliharaan lingkungan rumah.
"Peran perempuan di luar rumah tangga semakin meluas, peran laki-laki
di dalam rumah tangga semakin berkembang," kata antropolog Helen Fisher
dari Rutgers University dalam rilis berita yang disertai dengan survey,
seperti dikutip dari ManoftheHouse.com
Hadiah yang biasa diberikan pada Hari Ayah adalah kartu ucapan. Menurut perusahaan kartu, Hallmark, sekitar 90 juta kartu dipertukarkan pada Hari Ayah. Perayaan ini membuat Hari Ayah menempati urutan keempat pengiriman kartu saat hari libur di Amerika Serikat, setelah Hari Natal (1,8 miliar kartu), Hari Valentine (152 juta kartu), dan Hari Ibu (141 juta kartu).
SOURCE : http://nationalgeographic.co.id
No comments:
Post a Comment