Lokasi ini terpilih karena rekam sejarahnya dalam hal peluncuran roket.

Komunitas Roket Indonesia yang diluncurkan
Universitas Gadjah Mada awal Juni 2012 diharapkan bisa mengumpulkan
kembali para pakar dan ahli roket Indonesia. Dengan tujuan mendorong
percepatan penguasaan teknologi peroketan nasional.
Komunitas masyarakat pecinta roket ini juga akan dijadikan pusat
informasi dan penyebarluasan pengetahuan teknologi roket ke masyarakat.
Beberapa jenis roket yang dikembangkan antara lain roket jenis
balistik dan roket kendali.
Sedangkan untuk memfasilitasi pengembangan roket di Indonesia, Pantai
Pandansimo, Bantul, Yogyakarta, terpilih sebagai lahan area uji
peluncuran roket. “Pemilihan Pantai Pandansimo didasarkan atas faktor
sejarah bahwa di area pantai selatan Bantul pernah dijadikan area
peluncuran roket untuk pertama kali di Indonesia,” kata Asisten Deputi
Bidang Pendayagunaan Iptek Kemenristek Sadiyatmo di Yogyakarta, Senin
(18/6).
Pantai ini memang pernah dijadikan lokasi peluncuran roket perdana
Indonesia di tahun 1963. Momen bersejarah itu dilakukan oleh mahasiswa
UGM dari Perkumpulan Roket Mahasiswa Indonesia Yogyakarta. Selepas itu,
Pantai Pandansimo jadi langganan lokasi ajang peluncuran dan kompetisi
roket. Tahun 2011 lalu, UGM berhasil meluncurkan 21 roket rancangannya.
Staf Ahli Pertahanan dan Keamanan Kemenristek RI Hari Purwanto
mengharapkan terbentuknya komunitas masyarakat pecinta roket mampu
melahirkan sumber daya manusia unggul yang menguasai teknologi roket.
Mengingat Indonesia masih minim ahli
peroketan yang berstandar
internasional.
Di beberapa negara, kehadiran komunitas pecinta roket dari yang
bersifat amatir hingga profesional menjadi hal yang biasa. Bahkan mereka
kerap mengadakan even peroketan sesering mungkin. “Di tempat kita belum
terlalu banyak,” imbuh Hari.
Melalui komunitas roket ini juga akan diatur tentang kode etik,
peraturan, dan standar keamanan dalam pengembangan roket. “Jangan sampai
roket dimanfaatkan untuk kepentingan yang tidak baik,” pungkas Hari.
Bupati Bantul Sri Suryawidati mengatakan, pihaknya siap mendukung
pengembangan teknologi peroketan Indonesia dengan menyediakan lahan.
Menurut Bupati, kegiatan peroketan perlu digalakkan terutama di kalangan
anak-anak agar teknologi kedirgantaraan sudah diperkenalkan sejak dini.
Terlebih lagi, keikutsertaan pelajar dan mahasiswa dalam lomba peluncuran uji muatan roket tidak hanya untuk tujuan pariwisata dan pendidikan, tetapi juga dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat. “Perlombaan perlu diadakan rutin sehingga anak-anak memiliki kecintaan kedirgantaraan yang dipupuk sejak dini,” katanya.
SOURCE : http://nationalgeographic.co.id
No comments:
Post a Comment